Nikki Haley Berambisi Tantang Joe Biden di Pilpres AS 2024

16 Februari 2023 07:04
Penulis: Ramses Manurung, news
Nikki Haley/ist

Sahabat.com - Nikki Haley secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya sebagai calon presiden untuk pemilihan 2024 dari Partai Republik. Haley berambisi bisa menantang Presiden Demokrat Joe Biden, yang diperkirakan akan kembali mencalonkan diri tahun depan.  

Untuk memuluskan ambisinya, mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menggelar kampanye pertamanya di Charleston, South Carolina.

Dalam kampanye perdananya, Nikki Haley meminta Partai Republik untuk beralih dari "ide-ide basi" dan mendukung kandidat seperti dirinya.

Mantan gubernur South Carolina dalam pidatonya menyampaikan daftar panjang kekhawatiran Partai Republik, termasuk keamanan perbatasan, undang-undang belanja yang disahkan oleh Demokrat di Kongres dan serangan baru-baru ini ke wilayah udara AS oleh apa yang disebut pejabat Penatgon sebagai balon mata-mata China.

Pada kesempatan itu, Haley sempat menyebut nama koleganya yang juga mantan Presiden AS, Donald Trump, saat dia menyoroti pengalaman kebijakan luar negerinya sebagai utusan tinggi mantan presiden untuk PBB dan berjanji akan mengambil tindakan keras terhadap musuh AS seperti China.

Trump juga telah mengumumkan pencalonan dirinya pada Pilpres AS 2024.  

Selain Trump, Nikki Haley kemungkinan akan menghadapi banyak pesaing untuk nominasi Partai Republik, dengan Gubernur Florida Ron DeSantis, mantan Wakil Presiden Mike Pence, dan sesama Senator AS dari Carolina Selatan, Tim Scott dipandang sebagai saingan potensial.

Trump sendiri mengaku senang Haley mencalonkan diri.

"Dia harus melakukan apa yang ingin dia lakukan dan tidak terikat oleh fakta bahwa dia mengatakan dia tidak akan pernah melakukannya," kata Trump, merujuk pada komentar Haley pada 2021 yang mengatakan dia tidak akan menantangnya.

Haley tampaknya harus berjuang lebih keras untuk mendulang dukungan, pasalnya jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada Selasa, (14/3/2023) menemukan bahwa hanya 4% dari Partai Republik yang terdaftar mendukungnya.

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment