Sahabat.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qudra menyatakan bahwa sebagian besar korban "pembantaian" di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza adalah anak-anak dan perempuan yang kehilangan anggota tubuh mereka.
Al-Qudra menulis pernyataan tersebut melalui akun Facebook, mengomentari pemboman yang menargetkan kompleks rumah sakit, menyebabkan lebih dari 500 warga Palestina tewas.
"Pembantaian RS Baptist belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak dapat digambarkan. Ratusan korban tiba di rumah sakit dan petugas ambulans masih mengumpulkan bagian tubuh korban," tulis Al-Qudra pada Rabu pagi.
“Sebagian besar korban pembantaian RS Baptist adalah anak-anak dan perempuan yang anggota tubuhnya hilang. Beberapa korban datang tanpa kepala, dengan bagian tubuh robek dan isi perut keluar," tulisnya kemudian.
“Jumlah dan jenis cedera akibat serangan terhadap rumah sakit berada di luar kemampuan tim medis dan ambulans kami. Dokter melakukan operasi di lapangan dan di koridor rumah sakit. Beberapa operasi bahkan dilakukan tanpa anestesi," kata Al-Qudra.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa sebagian besar korban luka akibat pemboman rumah sakit masih menunggu untuk dioperasi, dan tim medis lainnya berusaha menyelamatkan nyawa warga yang berada dalam perawatan intensif.
Al-Qudra pun menyebut bahwa kapasitas perawatan dan pengobatan yang dimiliki RS tersebut hanya dapat bertahan dalam beberapa jam, menunjukkan betapa kewalahannya fasilitas kesehatan itu dalam menghadapi konflik.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment