Sahabat.com - Juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ravina Shamdasani, menyatakan keprihatinannya tentang kesehatan ratusan narapidana yang ikut serta dalam aksi mogok makan di Penjara Jau di Bahrain
Hal itu mengingat kondisi yang buruk di fasilitas penjara tersebut. Mereka dikabarkan telah melakukan aksi mogok makan selama 24 hari. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (31/8/2023).
Shamdasani mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa setelah dimulainya aksi mogok makan, pihak berwenang sepakat meningkatkan akses terhadap perawatan medis dan menambah jam kunjungan.
"Kami menyambut baik undangan Bahrain ke Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk mengunjungi negara tersebut. Kami siap melakukan penilaian terhadap kondisi penjara di negara tersebut dan memberikan nasihat kepada pihak berwenang sesuai dengan standar internasional. Kami juga siap memberikan informasi teknis lainnya, termasuk dukungan," ujar Shamdasani.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment