Pembom Strategis Rusia-China Lakukan Patroli Udara Bersama di Asia-Pasifik

08 Juni 2023 01:18
Penulis: Adiantoro, news
Pembom strategis Tu-95MS Rusia. (Net)

Sahabat.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan satuan tugas udara dari pesawat pembawa rudal strategis Tu-95MS Rusia dan pembom strategis H-6K China melakukan patroli udara bersama di atas perairan Laut Jepang, Laut China Timur dan Pasifik barat.

"Pada 7 Juni 2023, Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan patroli udara gabungan baru di kawasan Asia-Pasifik," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Kamis (8/6/2023).

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, gugus tugas udara terdiri dari pembom pembawa rudal strategis Tu-95MS dari Pasukan Dirgantara Rusia dan pembom strategis Hong-6K dari Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan patroli udara di atas perairan Laut Jepang dan Laut China Timur dan bagian barat Samudra Pasifik.

"Penerbangan ptroli bersama itu berlangsung sekitar delapan jam," lanjut Pementerian Pertahanan Rusia itu.

Disebutkannya, jet Su-30SM dan Su-35S dari Pasukan Dirgantara Rusia dan pesawat tempur Jian-11B China memberikan dukungan untuk kelompok udara di sepanjang rute penerbangan.

Selama patroli udara bersama, kata Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat Rusia melakukan pendaratan dan lepas landas dari lapangan terbang China dan jet tempur negara asing mengawal pembom pembawa rudal strategis pada beberapa tahap patroli udara.

Pembom strategis Rusia dan China melakukan patroli udara bersama mereka di kawasan Asia-Pasifik sesuai dengan hukum internasional.

"Dalam rangka memenuhi tujuan mereka, pesawat kedua negara bertindak dengan sangat mematuhi hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing," jelas Kementerian Pertahanan Rusia itu.

Kementerian Pertahanan Rusia menekankan, patroli bersama pesawat pembom strategis kedua negara merupakan bagian dari rencana kerja sama militer 2023 dan penerbangan itu tidak diarahkan ke negara ketiga mana pun.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment