Sahabat.com - Sekretariat media pemerintah Gaza pada Minggu (26/11) mengatakan bahwa militer Israel telah menjatuhkan 40.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dengan tujuan yang jelas untuk menjadikan daerah kantong itu tidak dapat dihuni.
Kepala sekretariat media pemerintah Salama Maarouf mengeluarkan pernyataan tersebut melalui Telegram di hari ketiga jeda kemanusiaan sementara yang disepakati antara Israel dan Hamas, serta mulai berlaku pada Jumat (24/11) pagi.
"Pasukan pendudukan Israel telah menjatuhkan 40.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza (sejak 7 Oktober), dan kekejaman (pasukan) pendudukan telah terjadi jauh dari pengawasan kamera,” kata Marouf.
Dia menjelaskan "bom yang baru-baru ini digunakan (pasukan) pendudukan belum pernah digunakan sebelumnya, dan ratusan syahid terkubur di tempat mereka tewas. Kehancuran yang dilakukan oleh (pasukan) pendudukan mencerminkan niat mereka untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni.”
Dalam sebuah pernyataan, Maarouf juga membahas mengenai jeda kemanusiaan, menekankan bahwa "Hari-hari yang tenang telah memperlihatkan besarnya pembantaian besar-besaran, yang mengakibatkan kerusakan besar pada beragam infrastruktur dan kawasan tempat tinggal."
"Sepertiga penduduk Jalur Gaza belum menerima pasokan penting, dan ketidakhadiran institusi internasional adalah bukti," ujar dia, sekaligus menyeru kepada masyarakat internasional untuk bertindak.
"Ada kebutuhan mendesak untuk mendirikan rumah sakit lapangan yang cukup besar,” lanjutnya.(Ant)
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment