Pemimpin Senior Hamas: Gencatan Senjata di Jalur Gaza Sebagai 'Kemenangan Politik'

24 November 2023 14:50
Penulis: Adiantoro, news
Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh. (Abid Katib/Getty Images)

Sahabat.com - Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Doha, Qatar.

Haniyeh menyebut gencatan senjata di Jalur Gaza sebagai 'kemenangan politik'. Demikian dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Jumat (24/11/2023).

"Gencatan senjata adalah 'kemenangan politik' yang dicapai sebagai hasil keberhasilan kekuatan perlawanan di lapangan. Musuh kami membunuh perempuan, anak-anak dan warga sipil lainnya serta menghancurkan rumah mereka, namun tidak pernah mampu mencapai tujuannya," demikian kantor berita ISNA mengutip pernyataan Haniyeh.

Abdollahian setuju dengan penilaian Ismail Haniyeh terhadap kinerja tentara Israel ini.

Disebutkannya, Israel mengatakan tujuan serangan ke Gaza adalah untuk menghancurkan Hamas, namun setelah lebih dari sebulan aksi militer agresif, Israel dan Amerika Serikat (AS) masih gagal mencapai kesuksesan dan harus bernegosiasi dengan Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Abdollahian dan Haniyeh bertemu di ibu kota Qatar pada 23 November dan membahas situasi di Gaza dan perjanjian gencatan senjata kemanusiaan antara Israel dan Hamas. 

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran tersebut mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha. 

Saat berkunjung ke Beirut pada Kamis (23/11/2023), Abdollahian bertemu dengan Sekretaris Jenderal gerakan Hizbullah Syiah Hassan Nasrullah, dan perwakilan Hamas dan Gerakan Jihad Islam di Palestina.

Pada 22 November, Hamas mengumumkan, dengan bantuan Mesir dan Qatar, mereka telah mencapai kesepakatan empat hari dengan Israel mengenai gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. 

Perjanjian tersebut menyerukan pembebasan 50 perempuan, anak-anak, dan remaja di bawah usia 19 tahun yang ditahan di daerah kantong tersebut dengan pengembalian 150 perempuan, anak-anak, dan remaja di bawah usia 19 tahun dari penjara Israel. 

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan tentara Israel akan tetap berada di posisi di dalam Gaza selama jeda pertempuran.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment