Perang Gaza Diperkirakan Telan Biaya Rp748 Triliun

24 November 2023 11:14
Penulis: Adiantoro, news
Perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menelan biaya sebesar Rp748 triliun. (Anadolu Agrency)

Sahabat.com - Perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menelan biaya sebesar US$48 miliar (sekitar Rp748 triliun) selama tahun ini dan tahun depan.

Hal itu diungkapkan perusahaan konsultan keuangan Israel Leader Capital Markets dalam laporan terbarunya mengenai estimasi biaya perang Gaza yang dipublikasikan pada Kamis (23/11/2023).

"Kemungkinan besar Israel akan menanggung dua pertiga dari total biaya perang, dan sisanya ditanggung oleh Amerika Serikat dalam bentuk bantuan militer," demikian lapor Israel Leader Capital Markets, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (24/11/2023).

Perkiraan US$48 miliar ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, termasuk pengumuman baru-baru ini oleh Dewan Ekonomi Nasional Israel, yang memperkirakan kerugian akibat perang terhadap perekonomian Israel berpotensi mencapai 200 miliar shekel (US$54 miliar/Rp841 triliun).

Kementerian Keuangan Israel memperkirakan pada Oktober biaya ekonomi dari perang ini mencapai US$270 juta (sekitar Rp4,2 triliun) per hari. Sementara Kementerian Keuangan Israel juga menekankan berakhirnya perang tidak berarti menghentikan kerugian.

Angka-angka dari Leader Capital Markets menunjukkan jika pemerintah Israel kemungkinan besar akan perlu meminjam lagi untuk menghadapi apa yang telah digambarkan sebagai konflik bersenjata terburuk dalam setengah abad terakhir, menurut Bloomberg pada Kamis (23/11/2023).

Lembaga penyiaran tersebut mengutip pernyataan Yali Rotenberg, kepala akuntan di Kementerian Keuangan Israel. "Kami bergerak maju dengan skenario dasar yang mengindikasikan beberapa bulan pertempuran, dan kami sedang membangun penyangga tambahan. Kami dapat membiayai negara," lanjutnya.

Meskipun pemerintah menerbitkan obligasi internasional melalui penempatan swasta melalui bank-bank Wall Street, seperti Goldman Sachs, pemerintah mengandalkan pada pasar lokal untuk menyerap sebagian besar kebutuhan pembiayaannya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment