Sahabat.com -Permintaan Presiden Gabon, Ali Bongo untuk melakukan demonstrasi besar-besaran menentang kudeta yang dilakukan militer ditolak mentah-mentah oleh rakyatnya. Sebaliknya rakyatnya malah bersukacita dengan penggulingan Bongo.
Permintaan tersebut disampaikan Bongo melalui rekaman video. Bongo mengaku masih menjadi tahanan rumah.
Bongo mengakui bahwa dirinya berada di kompleks Istana Presiden, sementara istri dan anak-anaknya tinggal di lokasi yang berbeda.
Sementara para pemimpin dari kelompok kudeta militer mengklaim bahwa keluarga dan dokter pribadi Bongo mendampinginya di kediamannya. Namun, sejauh ini mereka tidak memberikan rincian tentang kondisi kesehatannya.
Setelah kudeta di negara tersebut terjadi, banyak warga yang turun ke jalan-jalan di Liberville, ibu kota Gabon, untuk merayakan dan mengibarkan bendera.
Para perwira militer yang bertanggung jawab atas kudeta tersebut melalui tayangan di saluran televisi pemerintah Gabon 24 mengumumkan bahwa mereka berbicara atas nama seluruh kekuatan keamanan dan pertahanan di negara Afrika Tengah tersebut.
Setelah berhasil merebut kekuasaan, militer menegaskan bahwa hasil pemilihan telah dibatalkan, seluruh perbatasan ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan, dan lembaga-lembaga negara akan dibubarkan dengan ketentuan yang akan segera dibuat.
Sebelumnya, pihak militer mengumumkan pembubaran beberapa lembaga negara, termasuk pemerintahan, senat, majelis nasional, mahkamah konstitusi, serta lembaga pemilihan.
"Kami, atas nama rakyat Gabon, telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dan mengakhiri rezim (Ali Bongo) saat ini," kata seorang anggota militer yang terlibat dalam kudeta, mengutip pikiranrakyatcom.
Dalam peristiwa kudeta ini, para anggota militer tersebut memperkenalkan diri sebagai bagian dari Komite Transisi dan Pemulihan Institusi.
Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan setelah pemilihan umum dan menahan Presiden Ali Bongo, para pemimpin kudeta di Gabon telah menunjuk Jenderal Brice Oligui Nguema, selaku Kepala Garda Republik, sebagai presiden transisi.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment