Sahabat.com - Seorang pria di Kanada dilaporkan merobek Alquran di dalam sebuah masjid dan mengintimidasi para jemaah dengan kata-kata kasar.
Tak hanya itu, pelaku juga mencoba menabrak jemaah dengan kendaraannya di luar masjid di Markham, yang berjarak 30 km sebelah utara Kota Toronto. Insiden terjadi di saat bulan suci Ramadhan, ketika kaum Muslim berduyun-duyun ke masjid untuk beribadah.
Menteri Perdagangan Kanada, Mary Ng, mengutuk aksi Islamofobia yang dilakukan pria tersebut. Mary Ng menegaskan insiden itu tidak boleh dibiarkan terjadi di tengah-tengah masyarakat Kanada. Insiden itu terungkap lewat laporan Masyarakat Islam Markham (ISM).
“(Saya) sangat terganggu mendengar kejahatan kebencian dan perilaku rasis yang menimpa Masyarakat Islam Markham,” ungkap Ng dalam sebuah unggahan di Twitter, Sabtu (8/4/2023).
Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang insiden tersebut. Akan tetapi mengingatkan bahwa peristiwa semacam ini tidak boleh terjadi lagi.
“Kekerasan dan Islamofobia ini tidak memiliki tempat di masyarakat kita,” tegas Mary Ng.
Bagi umat Islam, setiap upaya untuk merusak salinan Alquran adalah penistaan terhadap agama. Sebab, mushaf itu berisi firman Tuhan secara literal yang harus dimuliakan.
Dewan Nasional Muslim Kanada menyatakan, mereka “sangat tertekan” oleh insiden tersebut.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment