Protes Upah Kerja, Ribuan Dokter Junior Inggris Lakukan Mogok Massal

14 Maret 2023 01:15
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrasi. Ribuan dokter junior Inggris melakukan mogok massal. (Freepik)

Sahabat.com - Ribuan dokter junior di Inggris melakukan mogok massal selama tiga hari. 

Aksi yang diperkirakan bakal mengganggu perawatan pasien ini sebagai bentuk protes terhadap upah kerja yang menurut mereka lebih rendah dibandingkan barista.

Melansir Reuters, Selasa (14/3/2023), mogok ini merupakan aksi terbaru yang melibatkan staf Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris. Setelah perawat, paramedis, dan tenaga kesehatan lainnya menuntut kenaikan upah yang disesuaikan dengan inflasi yang menyentuh angka dua digit.

Direktur Medis NHS Stephen Powis mengatakan NHS akan memprioritaskan layanan darurat selama aksi mogok berlangsung. Aksi ini diperkirakan bakal berdampak pada pasien rawat jalan, operasi dan beberapa perawatan kanker darurat.

"Ini tampaknya menjadi aksi industri paling mengganggu sepanjang musim dingin," kata Powis di stasiun radio, Times Radio, Senin (13/3/2023).

"Ini akan menjadi tiga hari yang sulit dan akan cukup menantang," lanjutnya.

Dokter junior di Inggris dikualifikasi sebagai dokter dengan pengalaman beberapa tahun. Serikat Asosasi Medis Inggris (BMA) mengatakan gaji awal dokter junior bisa serendah £14,09 (sekitar Rp264 ribu) per jam. Satu pound lebih rendah dari gaji barista berpengalaman di jaringan kopi Pret A Manger.

Pada 2019, dokter junior Inggris sepakat kenaikan tahunan 2 persen dalam kesepakatan empat tahun. Tapi menurut mereka angka itu tidak lagi cukup dengan inflasi yang lebih tinggi.

Bulan lalu, sekitar 98 persen, atau sekitar 37 ribu orang memilih setuju dalam pemungutan suara mengenai kenaikan upah di BMA.

Ketua Dewan Komite Dokter Junior BMA Robert Laurenson mengatakan selama 15 tahun terakhir mereka mengalami pemotongan gaji karena pembekuaan sektor publik pegawai negeri.

"Kami hanya berharap gaji dikembalikan, dan sepertinya sekitar £19 per jam," imbuh Laurenson saat mengantri piket di London.

Sementara Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak ditekan membantu mengakhiri mogok kerja tenaga medis, salah satu penghalang untuk menyelesaikan prioritas utamanya yakni menghilangkan daftar tunggu yang panjang untuk perawatan.

Menteri Kesehatan Steve Barclay mengundang BMF untuk pertemuan resmi membahas upah. "Kami siap untuk berdiskusi, dan meminta mereka untuk datang dan terlibat dengan kami. Saya kira permintaan kenaikan 35 persen tidak bisa dipenuhi," tukas Barclay. 

Gelombang pemogokan yang lebih luas di Inggris, yang melibatkan ratusan ribu pekerja sektor publik, terjadi pada saat keuangan publik berada dalam tekanan dan ketika pemerintah Rishi Sunak bersiap untuk membahas anggaran negara pada Rabu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment