Sahabat.com - Ratusan pekerja seks komersial (PSK) di Red Light District De Wallen, Amsterdam, Belanda menggelar unjuk rasa. Mereka memprotes aturan baru tentang pembatasan jam kerja PSK.
Dalam aturan baru tersebut jam kerja PSK hanya sampai pukul 3 pagi, dari sebelumnya 6 pagi. Pembatasan jam kerja PSK dilakukan pemerintah Amsterdam dalam rangka mengubah citra kota tersebut.
Dalam aksi protes tersebut, para pengunjuk rasa menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 266 pekerja seks kepada Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema.
Para PSK menyatakan bahwa aturan baru yang diberlakukan sejak 1 April 2023 ini dapat meningkatkan stigmatisasi negatif terhadap profesi mereka.
Mereka merasa diperlakukan tidak manusiawi dan dipandang sebagai sumber masalah di tengah masalah kota terkait dengan pariwisata massal.
Beberapa dari ratusan PSK yang berunjuk rasa menyatakan bahwa pengurangan jam operasional berdampak besar pada penghasilannya. Akibatnya kini mereka kesulitan untuk menutupi biaya sehari-hari, termasuk biaya sewa kamar dan biaya transportasi agar bisa pulang dengan selamat setelah bekerja.
Mereka juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan soal keselamatan para PSK. Pasalnya, jika para PSK dipaksa untuk pulang sebelum pukul 3 pagi, mereka justru akan berisiko lebih besar dalam perjalanan pulang. Sebab, pada jam tersebut masih banyak kegiatan malam yang sedang berlangsung dan opsi transportasi yang tersedia juga terbatas.
Menurut mereka pulang pada jam 6 pagi bisa jadi lebih aman bagi para PSK, karena saat itu sudah banyak warga yang mulai beraktivitas dan pilihan transportasi yang lebih beragam tersedia.
Selain membatasi jam operasional di Red Light District De Wallen, pemerintah Kota Amsterdam juga memiliki rencana untuk memindahkan para PSK ke luar pusat kota. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kejahatan dan perilaku turis yang mengganggu kenyamanan di kota tersebut. Pemerintah Kota Amsterdam juga memperketat aturan terkait penjualan alkohol dan menerapkan larangan merokok di jalan.
0 Komentar
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment