Sahabat.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha pada Senin (27/2/2023) mengatakan minimnya hukuman atas tindakan Israel telah mendorong negara itu terus melakukan kejahatan di Palestina.
Hal itu disampaikan Hissein Brahim Taha selama pertemuan luar biasa komite eksekutif OKI di Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan OKI tersebut dihelat guna membahas eskalasi kekerasan baru-baru ini di kota Nablus Tepi Barat dan di seluruh Palestina.
Peristiwa kekerasan tersebut telah merenggut 11 nyawa orang Palestina serta menyebabkan puluhan orang terluka. "Israel terus melakukan kejahatan dan melanggengkan rezim pemukiman kolonialnya di tanah Palestina di hadapan komunitas internasional," kata Taha, seperti dilaporkan Arab News.
Dia menyebutkan Israel telah mampu melanggar ketentuan Konvensi Jenewa dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Taha menilai kondisi ini akibat kurangnya dampak politik dan hukum yang diberikan kepada negara zionis tersebut.
Di sisi lain, Ketua OKI juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga warga Palestina yang meninggal di Nablus dan memuji kegigihan rakyat Palestina.
Dalam kesempatan itu, Taha juga mendesak negara-negara anggota organisasi itu untuk mengajukan banding secara lisan dan tertulis ke Mahkamah Internasional. Desakan itu perlu dijalankan guna memperoleh pendapat penasehat tentang status hukum pendudukan Israel.
Ditegaskan Taha, tindakan pendudukan Israel ini harus diselidiki, dan bila perlu diadili.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment