Sahabat.com - Sedikitnya 100 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri di sebuah masjid kompleks polisi, Peshawar, Pakistan, pada Senin (30/1) kemarin.
Serangan terjadi saat sekitar 400 personel kepolisian tengah melaksanakan salat ashar.
Kepala Kepolisian Peshawar Ijaz Khan menduga serangan dilakukan oleh kelompok militan untuk melemahkan kepolisian yang gencar menindak kelompok radikal tersebut.
"Kami berada di garis depan mengambil tindakan terhadap kelompok militan dan itu lah mengapa kami menjasi sasaran. Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat kami sebagai sebuah kekuatan," kata Kepala Kepolisian Peshawar Ijaz Khan, pada Selasa (31/1).
Diduga pelaku menggunakan bom bunuh diri sebanyak 12 kilogram, sehingga menyebabkan banyak korban tewas dan 127 orang lainnya terluka.
Polisi masih memburu pelaku dan otak serangan. Meski sebelumnya, petinggi kelompok militan Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP), Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Mereka menyatakan serangan bom bunuh diri itu merupakan balas dendam atas kematian pentolan TTP Khalid Khorasani tahun lalu.
Tetapi tak lama berselang, juru bicara TTP Muhammad Khorasani menegaskan kelompoknya tidak ada kaitannya dengan serangan ke masjid tersebut.
"Menurut undang-undang dan konstitusi umum kami, tindakan kekerasan apa pun di masjid, madrasah, tempat pemakaman, dan tempat suci lainnya merupakan pelanggaran," pungkasnya.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
WNI di London Meradang karena Tak Bisa Mencoblos, PPLN Beri Klarifikasi
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment