Sahabat.com - Perusahaan farmasi asal Inggris-Swedia, AstraZeneca, telah menandatangani kesepakatan senilai hingga US$247 juta (sekitar Rp3,8 triliun) dengan perusahaan biologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Amerika Serikat (AS), Absci, untuk merancang antibodi dalam melawan kanker.
Kesepakatan tersebut mencakup pembayaran awal untuk Absci, pendanaan penelitian dan pengembangan, pembayaran tahap pencapaian, serta royalti atas penjualan produk.
Melansir Reuters, Selasa (5/12/2023), kolaborasi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan teknologi AI untuk analisis protein berskala besar guna menemukan terapi onkologi yang layak, yang merupakan fokus utama AstraZeneca.
Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan jenis kanker apa yang akan mereka targetkan. AstraZeneca dan Absci belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar mengenai hal tersebut.
Absci menerapkan kecerdasan buatan generatif untuk merancang kandidat obat optimal berdasarkan afinitas target, keamanan, kemampuan manufaktur, dan karakteristik lainnya.
CEO Absci Sean McClain mengatakan, penerapan prinsip rekayasa pada penemuan obat meningkatkan potensi kesuksesan dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pengembangan.
"Kami bangga dapat bekerja sama dengan AstraZeneca untuk memanfaatkan AI kami guna menghadirkan pengobatan baru bagi pasien onkologi," kata McClain.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment