Terancam 7 Dakwaan Simpan Dokumen Rahasia, Donald Trump: Ini Hari yang Kelam Bagi Amerika Serikat!

09 Juni 2023 04:11
Penulis: Adiantoro, news
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Reuters)

Sahabat.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah didakwa atas penanganan dokumen rahasia setelah dia meninggalkan Gedung Putih.

Pria berusia 76 tahun itu menghadapi tujuh dakwaan termasuk penyimpanan file rahasia tanpa izin, lapor media AS. Namun, dakwaan terhadap Trump belum dipublikasikan.

Ini adalah dakwaan kedua terhadap Trump dan dakwaan federal pertama terhadap mantan presiden. Dia berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih pada 2024.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan dia tidak bersalah dan telah dipanggil untuk hadir di pengadilan federal di Miami pada Selasa (6/6/2023) sore waktu setempat.

"Saya tidak pernah menyangka hal seperti itu bisa terjadi pada mantan presiden Amerika Serikat," tulis Trump, seperti dilansir dari BBC, Jumat (9/6/2023).

"Ini memang hari yang kelam bagi Amerika Serikat. Kami adalah negara yang mengalami penurunan serius dan cepat, tetapi bersama-sama kita akan Membuat Amerika Hebat Lagi!" tambah Trump.

Surat dakwaan adalah dokumen yang menetapkan perincian dakwaan terhadap seseorang, memastikan mereka memiliki pemberitahuan tentang dugaan tindak pidana. Dewan juri di Miami dilaporkan pada Rabu (7/6/2023) telah mendengar bukti dalam kasus tersebut.

Departemen Kehakiman menolak berkomentar dan dakwaan tersebut belum dirilis ke publik. Sementara itu, Secret Service akan bertemu dengan penegak hukum setempat untuk merencanakan perjalanan Trump ke gedung pengadilan di Miami dalam beberapa hari mendatang.

Jaksa khusus Jack Smith telah mempertimbangkan bukti dalam kasus dokumen sejak dia ditunjuk untuk mengawasinya oleh Jaksa Agung Merrick Garland pada November.

Tahun lalu, resor Trump di Florida Mar-a-Lago digeledah dan 11.000 dokumen disita, termasuk sekitar 100 yang ditandai sebagai rahasia. Beberapa di antaranya diberi label sangat rahasia.

Ada laporan minggu lalu jika jaksa telah memperoleh rekaman audio Trump di mana dia mengaku menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih.

Hal tersebut jelas melanggar undang-undang (UU) AS bagi pejabat federal, termasuk presiden, untuk memindahkan atau menyimpan dokumen rahasia di lokasi yang tidak sah.

Pakar hukum mengatakan dakwaan itu tidak akan membatasi kemampuan Trump untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi. "Dia dapat didakwa berkali-kali dan itu tidak akan menghentikan kemampuannya untuk mencalonkan diri," kata David Super, seorang profesor di Pusat Hukum Universitas Georgetown.

Super mencatat Trump dapat terus mencalonkan diri bahkan jika terbukti bersalah dalam kasus dokumen, namun masih harus dilihat apakah Partai Republik bakal mendukungnya.

Sementara penyelidikan terpisah atas upaya untuk membatalkan hasil Pemilu 2020, yang kalah dari Trump, juga diawasi oleh Jack Smith, mantan pengacara kejahatan perang yang dikenal sebagai penyelidik yang gigih.

Trump menjadi mantan presiden pertama yang didakwa melakukan kejahatan April ini, setelah dia mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis atas pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.

Dia menghadapi persidangan dalam kasus itu di New York pada tahun depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment