Sahabat.com - Topi yang diyakini milik Napoléon Bonaparte terjual seharga US$2,11 juta atau sekitar Rp32,524 miliar (kurs Rp15.414 per dolar AS) dalam acara lelang barang-barang milik kaisar pada Minggu (19/11/2023).
Melansir The Associated Press (AP), topi hitam lebar yang menjadi ciri khasnya itu merupakan salah satu dari segelintir topi yang dikenakan Napoléon saat dia memerintah Prancis abad ke-19 dan mengobarkan perang di Eropa.
Pada awalnya, harga topi itu mencapai 600 ribu hingga 800 ribu euro (US$650.000-US$870.000). Topi bersejarah itu dilelang di pusat lelang memorabilia di Fontainebleau yang dikumpulkan oleh seorang industrialis Prancis yang meninggal tahun lalu.
Penawaran dengan cepat melonjak semakin tinggi hingga Jean Pierre Osenat, presiden rumah lelang Osenat, ditetapkan sebagai pemenang lelang.
"Kami menyediakan 1,5 juta (euro) untuk topi Napoléon sebagai simbol utama zaman Napoléon ini," kata Osenat, yang disambut tepuk tangan meriah di aula lelang.
Pembeli harus membayar komisi sebesar 28,8 persen, sehingga total harga topi Napoléon menjadi 1,9 juta euro (US$2,11 juta). Perwira lain biasanya mengenakan topi bicorne dengan sayap menghadap dari depan ke belakang, namun Napoléon memakai topi bicorne dengan ujung mengarah ke bahunya.
Gaya yang dikenal dengan sebutan "en bataille," atau pertempuran ini memudahkan pasukannya untuk mengenali pemimpin mereka dalam pertempuran. Topi tersebut pertama kali ditemukan oleh Kolonel Pierre Baillon, seorang quartermaster di bawah Napoléon, menurut juru lelang.
Topi itu kemudian melewati banyak tangan sebelum industrialis Jean-Louis Noisiez mendapatkannya. Pengusaha tersebut menghabiskan lebih dari setengah abad mengumpulkan koleksi memorabilia Napoléon, senjata api, pedang, dan koin sebelum kematiannya pada tahun 2022.
Penjualan tersebut terjadi beberapa hari sebelum peluncuran film "Napoléon" karya Ridley Scott yang dibintangi Joaquin Phoenix. Film ini menghidupkan kembali memori terhadap penguasa Prancis yang kontroversial itu.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment