Airbus Mulai Kirimkan Pesawat A321neo Buatan China

Sahabat.com - Produsen pesawat Eropa Airbus mulai mengirimkan pesawat A321neo yang dirakit di fasilitas Final Assembly Line Asia (FALA) mereka di Tianjin, China utara, pada Jumat (24/3/2023).

Pesawat Airbus A321neo buatan China itu pertama dikirim ke Juneyao Air yang berbasis di Shanghai.

"Pesawat A321neo yang baru dikirim adalah anggota ke-88 armada Juneyao. Lebih banyak lagi akan diterima dalam tahun ini," kata Zhao Hongliang, CEO Juneyao Air, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (25/3/2023).

A321neo, merupakan salah satu pesawat paling populer di keluarga A320neo, yang dapat mengangkut hingga 244 penumpang. Airbus mulai memproduksi pesawat seri A321 di fasilitas FALA pada November 2022.

"Aktivitas dan pengujian perakitan akhir yang relevan berjalan lancar, menunjukkan kematangan FALA di China untuk beradaptasi dengan produk baru dengan cepat," kata Wakil Presiden Eksekutif Airbus dan CEO Airbus China George Xu.

"Airbus terus memperluas dan meningkatkan kerja sama komprehensifnya dengan industri penerbangan China, menggarisbawahi komitmen jangka panjang ke China untuk memastikan kedekatan pelanggan sambil mendukung peningkatan produksi pesawat komersial global," lanjut Xu.

FALA didirikan pada 2008. FALA saat ini merakit dan mengirimkan semua anggota keluarga pesawat lorong tunggal Airbus A320neo, seperti pesawat A319neo, A320neo, dan A321neo.

Di fasilitas FALA, pabrikan pesawat Eropa itu juga melakukan penyelesaian dan pengiriman pesawat berbadan lebar, seperti pesawat A350.

"Kami memiliki keyakinan kuat di pasar penerbangan China karena kami melihat musim semi akan datang ke industri penerbangan China," ujar General Manager Airbus Tianjin Delivery Center, Christoph Schrempp.

"Pertumbuhan ekonomi China adalah bahan bakar untuk perjalanan udara. Pada gilirannya, hal itu mengisi permintaan untuk industri pesawat terbang dan penerbangan," tambahnya.

Menurut perkiraan pasar oleh Airbus pada akhir 2022, rata-rata pertumbuhan tahunan transportasi penerbangan China akan mencapai 5,3 persen dalam 20 tahun ke depan, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,6 persen.