Aksi May Day di Prancis Rusuh, 108 Polisi Terluka akibat Bentrok dengan Massa

Sahabat.com - Aksi peringatan Hari Buruh atau May Day di Prancis diwarnai kerusuhan. Terjadi bentrokan antara polisi dengan massa di kota Paris dan kota-kota lain. Bentrokan mengakibatkan sebanyak 108 polisi terluka. 

291 orang ditahan di seluruh Prancis ketika kekerasan meletus di beberapa kota di sela-sela pawai utama yang dipimpin serikat pekerja, kata menteri dalam negeri, Gerald Darmanin, kepada wartawan.

Awalnya, demonstrasi May Day yang dipimpin serikat buruh berlangsung damai. Mereka membawa spanduk menyerukan keadilan sosial dan menuntut Macron mengundurkan diri atau mencabut undang-undangnya untuk menaikkan usia pensiun minimum yang memenuhi syarat dari 62 menjadi 64 tahun. 
Namun situasi mendadak berubah jadi rusuh saat pawai melewati arondisemen ke-11 Paris. Polisi menembakkan gas air mata dan bentrok dengan sekelompok pemuda berpakaian hitam. Kelompok massa membalas tindakan polisi dengan melempar tempat sampah dan bom molotov.

Tak hanya di Paris, kerusuhan juga pecah di Lyon, di mana beberapa mobil dibakar dan beberapa jendela bisnis dihancurkan.

Kemudian di Nantes di Perancis barat, massa membakar tempat sampah di depan gedung administrasi dan menghancrukan jendela toko. Polisi menembakkan gas air mata setelah pengunjuk rasa melemparkan proyektil. 

Sementara di Marseille, sekelompok lebih dari 100 demonstran menduduki sebuah hotel mewah di dekat pelabuhan lama sebelum akhirnya dibubarkan oleh polisi.

Di Toulouse dan Rennes polisi menembakkan gas iar mata untuk menghalau massa. Drone juga digunakan  sebagai tindakan pengamanan setelah pengadilan Paris menolak petisi dari kelompok hak asasi agar tidak digunakan. 

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri, Darmanin terkesan menafikan kejadian di lapangan dengan mencuit bahwa aksi May Day di Paris, Lyon, dan Nantes berlangsung damai.