Banjir Besar Tenggelamkan Libya, 1000 Orang Tewas dan 10 Ribu Lainnya Hilang

12 September 2023 15:30
Penulis: Ramses Manurung, news
Banjir menenggelamkan kota Derna di Libya/ist

Sahabat.com-Banjir besar akibat badai dahsyat yang membobol bendungan, menyapu bangunan dan seperempat kota Derna di Libya timur pada Selasa, (12/9/2023) menewaskan 1000 orang. Bencana ini juga menyebabkan 10 ribu orang hilang.

Pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan jauh lebih tinggi, setelah Badai Daniel melanda Mediterania menuju negara yang hancur akibat konflik selama lebih dari satu dekade.

Dilaporkan di Derna, kota pesisir berpenduduk sekira 125.000 jiwa, terlihat dampak mengerikan akibat badai, kendaraan terbalik di tepi jalan, pohon tumbang, dan rumah-rumah terbengkalai dan terendam banjir.

Menteri penerbangan sipil dan anggota komite darurat di pemerintahan yang mengendalikan wilayah timur, Hichem Abu Chkiouat mengatakan jasad korban tergeletak di mana-mana - di laut, di lembah dan di bawah bangunan.

“Jumlah jenazah yang ditemukan di Derna lebih dari 1.000,” ujarnya, mengutip okezonecom. 

Abu Chkiouat memperkirakan jumlah korban tewas di seluruh negeri akan mencapai lebih dari 2.500 orang, karena jumlah orang hilang terus meningkat.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Dahsyat Maroko Bertambah jadi 632 Orang

Sementara itu, Tamer Ramadan, ketua delegasi Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), mengatakan korban orang hilang adalah mencapai 10.000 sejauh ini.

Rekaman video yang memperlihatkan dampak mengerikan akibat banjir dan badai di Derna beredar di media sosial. Arus deras mengalir melalui pusat kota Derna setelah bendungan jebol. Bangunan-bangunan yang hancur berdiri di kedua sisi. Terlihat puluhan mayat ditutupi selimut di trotoar.

Derna dibelah dua oleh sungai musiman yang mengalir dari dataran tinggi ke selatan, dan biasanya dilindungi dari banjir oleh bendungan. Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan sisa-sisa bendungan yang runtuh 11,5 km di hulu kota tempat dua lembah sungai bertemu, kini dikelilingi oleh genangan air besar berwarna lumpur.

Konvoi bantuan dan bantuan sedang menuju ke kota. Negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, juga menyatakan akan membantu.

 

 


 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment