Sahabat.com - Jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang tiada henti di Gaza dan bentrokan di Tepi Barat sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 7.814 orang, kata TV pemerintah Palestina pada Minggu (29/10/2023).
"21.693 orang lainnya juga terluka akibat tindakan Israel terhadap rakyat kami (Palestina)," kata pernyataan tersebut, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (30/10/2023).
Gaza telah mengalami serangan udara Israel tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, ketegangan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah laporan bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel, penangkapan dan serangan oleh pemukim Yahudi.
Hamas telah memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Disebutkan jika serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Israel menanggapinya dengan serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam bersamaan dengan operasi darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet. Namun layanan tersebut secara bertahap dipulihkan.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (29/10/2023) mengatakan, pasukan darat memasuki 'gerbang Gaza', dalam 'perang tahap kedua' untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta membawa pulang para tawanan.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment