Sahabat.com - Badan Migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 36.000 orang terpaksa mengungsi akibat banjir di Libya.
"Setidaknya 30.000 orang mengungsi di Derna akibat Badai Daniel, 3.000 orang di Albayda, 1.000 orang di Almkheley, dan 2.085 orang masih mengungsi di Benghazi," tulis Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Libya di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal dengan Twitter, seperti dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (13/9/2023).
Badan PBB tersebut memperkirakan jumlah korban tewas sejak Minggu (10/9/2023) mencapai 2.000 orang dan 5.000 orang masih hilang.
"Badai Daniel menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk jaringan jalan raya, dan mengganggu jaringan telekomunikasi," lanjut IOM dalam pernyataannya.
Sebelumnya pada Rabu (13/9/2023), Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan dari pemerintah persatuan, Saadeddin Abdul Wakil mengatakan, jumlah korban tewas hingga melebihi 6.000 jiwa, sementara ribuan lainnya masih hilang.
Pada Senin (11/9/2023), Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional menyebutkan jumlah orang hilang sebanyak 10.000 orang.
Hujan deras akibat Badai Daniel melanda beberapa daerah pada Minggu (10/9/2023) di Libya timur, terutama Benghazi, Al-Bayda dan Al-Marj, serta Soussa dan Derna.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment