Sahabat.com-Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye menentang keras kelompok LGBT. Bahkan Evariste secara terang-terangan memerintahkan warganya untuk merajam kaum gay dengan batu.
Pemerintah Burundi telah menetapkan hukuman berat bagi pelaku homoseksual. Pelaku pelanggaran seks dihukum penjara dua tahun dan dikucilkan secara sosial.
“Jika Anda ingin mendatangkan kutukan bagi negara ini, terimalah homoseksualitas,” kata Ndayishimiye dalam sesi tanya jawab dengan jurnalis dan masyarakat yang diadakan di timur Burundi pekan lalu.
“Saya bahkan berpikir bahwa orang-orang ini, jika kita menemukan mereka di Burundi, lebih baik kita membawa mereka ke stadion dan melempari mereka dengan batu. Dan itu bukanlah sebuah dosa,” katanya.
Ndayishimiye menyebut homoseksualitas diimpor dari Barat.
Baca juga: TikTok Didenda Rusia Rp323 Juta Gegara Konten LGBT
Perkembangan terbaru intoleransi terhadap kelompok LGBT di wilayah tersebut semakin meningkat.
Diketahui, pada Mei, Uganda mengesahkan undang-undang yang menjatuhkan hukuman mati untuk kategori pelanggaran sesama jenis tertentu dan hukuman penjara yang lama bagi yang lain. Undang-undang tersebut dikutuk secara luas oleh pemerintah Barat termasuk Amerika Serikat (AS) dan aktivis hak asasi manusia.
AS telah memberlakukan serangkaian sanksi termasuk pembatasan perjalanan dan mengeluarkan Uganda dari perjanjian perdagangan bebas tarif. Bank Dunia juga menangguhkan semua pinjaman di masa depan ke negara Afrika timur tersebut sebagai bentuk protes.
Namun sikap Uganda justru ingin diikuti oleh beberapa negara di Afrika. Beberapa anggota parlemen di Kenya, Sudan Selatan dan Tanzania juga mendorong diberlakukannya undang-undang anti-gay yang sama kerasnya di negara mereka.
Secara luas, para politisi di negara-negara tersebut melihat upaya mereka sebagai penopang nilai-nilai dan kedaulatan Afrika terhadap apa yang mereka pandang sebagai tekanan Barat terkait masalah hadap masalah LGBT.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Malaysia Dukung Indonesia Ajukan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment