Sahabat.com - Rumah sakit di Gaza penuh dengan korban luka, menampung dua kali lipat jumlah pasien dibandingkan dengan tempat tidur yang tersedia, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina.
"Tingkat okupansi rumah sakit di Jalur Gaza telah mencapai 206 persen," lapor saluran TV Qatar Al Jazeera mengutip Kementerian.
"Penghancuran infrastruktur kesehatan (oleh Israel) di Jalur Gaza utara akan menimbulkan konsekuensi serius dan bencana bagi mereka yang terluka," kata kementerian itu, seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Jumat (8/12/2023).
"Penjajah (yaitu Israel) dengan sengaja menembaki ambulans dan tim pertahanan sipil (di Jalur Gaza)," tambah kementerian itu.
Menurut para ahli, karena pemboman Israel yang terus menerus dan gangguan komunikasi, petugas medis kesulitan menghitung jumlah korban tewas dan terluka.
"Kurang dari 1 persen dari total korban luka akibat agresi (Israel) dapat melewati perbatasan Rafah dan pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan," sebut kementerian itu.
0 Komentar
Komitmen Cikarang Listrindo Terhadap Keberlanjutan Aspek Lingkungan
Krisis Kemanusiaan Menghantam 3 Juta Anak di Republik Afrika Tengah
300 Ribu Anak Mengungsi, Dampak Kekerasan Geng Haiti
Meninggal Dunia, Pria Tergemuk di Inggris Dievakuasi 6 Unit Damkar
Diserang Ransomware, 18 Rumah Sakit di Rumania Lumpuh
Leave a comment