Ahok Blak-blakan Sindir Anies: Jangan Pilih yang Suka Nipu, Ingat Rumah DP Nol Persen?

08 Februari 2024 20:22
Penulis: Ramses Manurung, news
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/ist

Sahabat.com-Politikus PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengimbau masyarakat untuk mencermati rekam jejak calon pemimpin yang ingin dipilih pada Pilpres 2024. Ia mengingatkan warga agar tidak memilih pemimpin yang suka menipu. 

Peringatan itu dilontarkan Ahok saat bertemu warga  Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/2/2024).

"Jangan mau pilih yang suka nipu-nipu. Masih ingat di Jakarta dulu kan? DP nol persen rumah, KJP boleh ditarik tunai. Orang percaya semua kan?" kata Ahok disambut tepuk tangan warga.

Sembari melempar tawa ia membeberkan program tersebut. Bila program DP rumah nol persen itu dilaksanakan, tentu semua orang akan mengambil itu. Namun cicilan bisa mencapai 100 juta tiap bulan. Hal itu tentu akan memberatkan. 

"Jadi maksud saya, tolong jangan diperdaya oleh orang yang lagi jual kecap. Semua jual kecap nomor satu kan?  Hati-hati," tegasnya.

Meski tidak secara gamblang menyebut nama calon presiden yang dia maksud, namun dapat disimpulkan sosok yang dibicarakan Ahok adalah Anies Baswedan. Karena program DP rumah nol persen menjadi salah satu program yang dijanjikan Anies Baswedan selaku calon gubernur bersama wakilnya Sandiaga Uno saat bertarung melawan Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.            

Dalam kesempatan itu Ahok juga menyinggung penerapan Nawacita yang dijalankan Presiden Jokowi selama hampir 10 tahun memimpin bangsa ini. 

Baca juga: Ganjar Nilai Sosok Ahok Sebagai Pribadi yang Jujur

Ahok menyampaikan program Nawacita yang dikerjakan Jokowi selama dua periode ini merupakan hasil rumusan dari PDI Perjuangan. Karenanya, kata dia, Ganjar Pranowo lah yang paling tepat untuk melanjutkan program tersebut.

"Yang mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDI Perjuangan bos. Jadi bagi saya kalau mau meneruskan Nawacita yang udah jalan 10 tahun, saya butuh orang yang ngerti Nawacita," kata Ahok.

Mantan Komut Pertamina itu merasa aneh ada orang yang ingin mengganti program Nawacita yang sudah dikerjakan 10 tahun belakangan ini. Baginya itu sesuatu bahaya. 

Dia berpesan ke masyarakat untuk memberikan hak pilihnya secara jujur berlandaskan asas Pemilu. Ia tidak mau ada tekanan yang bermuara ke masyarakat. 

"Tidak boleh ada tekanan dari siapapun, paksaan dari siapapun," kata dia. 

Dia tidak mau masyarakat ditipu dengan gimik yang justru hanya bualan semata. Ahok lalu menyebut dirinya belum bisa mengikuti kampanye bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD karena tidak masuk dalam tim kampanye nasional

 

 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment