Sahabat.com - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menyatakan untuk penegakan pemberantasan korupsi jangan sampai ada penegakan antikorupsi yang berbau kriminalisasi.
"Saya mendapatkan kabar ada beberapa banyak kepala desa sedang mengalami ancaman kriminalisasi tindakan tindakan seolah-olah pemberantasan korupsi. Ini tidak boleh terjadi menjelang pemilu tolong tidak ada pemberantasan korupsi berdasarkan kriminalisasi, detailnya ketua hukum yang mendapat banyak laporan," ujar Muhaimin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/1) malam.
Muhaimin usai acara Penguatan Anti-Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (PAKU Integritas) di Gedung KPK RI, Jakarta, mengatakan penegakan pemberantasan korupsi harus sesuai aturan.
Dalam kesempatan yang sama, capres nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan komitmen pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tentang pemberantasan korupsi bukan semata mata karena saat ini menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.
Ia mengatakan komitmen tersebut meneruskan atas perjuangan yang dijalani selama ini.
"Tapi kami menyadari persis salah satu hal yg membuat janji kemerdekaan itu belum bisa dilunasi pada setiap anak bangsa. Itu adalah karena korupsi yang merajalela, karena itu pemberantasan korupsi menjadi penting," ujar Anies.(Ant)
0 Komentar
Islah Bahrawi: Menempatkan Polri di Bawah Kementerian Berisiko Hambat Respons Keamanan Negara
Masyarakat Diminta Waspada Provokasi Aksi Anarkis Pada Peringatan Hari HAM Sedunia
Potensi Anarko di Balik Demo 17+8, Mahasiswa Diminta Waspada
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Leave a comment