Sahabat.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan dari respon debat calon presiden di KPU memperlihatkan sosok calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subiyanto, bukan seperti Presiden Joko Widodo.
Hasto di Posko Pemenangan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Jakarta, Rabu, mengatakan dari acara nonton bareng, Ganjar memberikan respon yang sangat kuat.
"Bahkan tadi ada yang melaporkan di situ kelihatan bahwa Pak Prabowo itu bukan Pak Jokowi kan dari sisi spirit-nya. Dari sisi kebijakannya itu berbeda, bahkan tidak tegas ketika menjawab terkait hal yang sangat fundamental yaitu melindungi seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi kekerasan, agar tidak terjadi pelanggaran HAM," ujar Hasto.
Hasto mengatakan pihaknya sangat optimistis terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut, sebab menampilkan jati diri kepemimpinan yang tulis untuk rakyat.
"Jati diri kepemimpinan yang berpengalaman, yang punya etika baik, yang punya pengalaman, yang menegakkan keadilan," ujar dia.
Hasto menilai dari lambang pakaian yang dikenakan Mahfud Md pada acara debat capres pertama, merupakan timbangan keadilan.
Menurutnya, apa yang diusung nantinya bukan keadilan dalam hukum semata, tetapi keadilan di dalam ranah ekonomi. Keadilan agar bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT) nanti yang tidak tepat sasaran bisa diganti dengan program baru KTP-Sakti.
"Sehingga dari situ tadi rapat, muncul suatu optimisme yang sangat kuat. Kalau Pak Jokowi pada tahun 2014 mampu mengalahkan Pak Prabowo pada H-16, maka sekarang 60 hari ke depan kami bergerak darat, udara, spiritualitas," ujar Hasto.(Ant)
0 Komentar
Islah Bahrawi: Menempatkan Polri di Bawah Kementerian Berisiko Hambat Respons Keamanan Negara
Potensi Anarko di Balik Demo 17+8, Mahasiswa Diminta Waspada
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Leave a comment