Sahabat.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta untuk membangun pusat pembelajaran bagi pegawai dan calon pegawainya karena belum banyak BUMD yang memilikinya.
"Belum semua BUMD memiliki pusat pembelajaran. Sepengetahuan saya, baru Bank DKI dan Perumda PAM Jaya yang memiliki pusat pelatihan dan pembelajaran bagi pegawai dan calon pegawainya," kata Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono saat meresmikan "Corporate Learning Center" (Pusat Pembelajaran Perusahaan) PAM Jaya di Buaran Project Office (BPO) Inslatasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat.
Dia pun berharap BUMD lainnya memiliki tempat untuk belajar dan mengupdate (memperbarui) ilmu pengetahuannya secara berkala sehingga tidak ketinggalan informasi pengetahuan maupun teknologi.
"Kalau kita tidak memiliki kompetensi, ya sudah berarti kita harus minggir. Kalau kita tidak 'connecting' dengan yang lain, maka pasti harus minggir. 'Connecting' dalam arti bahwa kita selalu berkomunikasi, baik itu dengan menggunakan media massa ataupun dengan bertatap muka," kata Joko
Dalam kesempatan itu, Joko meminta kepada PAM Jaya untuk mencari tenaga didik atau dosen yang memiliki latarbelakang mumpuni dalam memberikan pelatihan.
Harapannya, para pegawai bisa dibekali dan memiliki ilmu pengetahuan sesuai dengan kompetensi yang diinginkan perseroan.
"Sarana dan prasarananya sudah ada, sekarang hulunya Pak Arief. Dosennya jangan juga mantan-mantan pegawai dominan, tapi usahakan orang-orang yang fresh dan senang untuk belajar dan memiliki kecakapan yang mumpuni," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pusat pembelajaran ini untuk mendukung langkah perseroan yang baru mengambil alih pengelolaan secara utuh sejak Februari 2023 lalu.
Selama 25 tahun terakhir, pengelolaan air di Ibu Kota dikuasai oleh dua mitra operator swasta yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta.
"Seperti kita ketahui bersama, PAM Jaya baru beroperasi secara mandiri sejak 2 Februari 2023, banyak sekali yang harus kami siapkan. Salah satunya adalah pilar sumber daya manusia," ujar Arief dalam sambutannya.
Dia menyadari tantangan yang dihadapi perseroan pasca mengambil alih pengelolaan air di Jakarta tidaklah sederhana.
PAM Jaya berencana membangun sambungan baru, sehingga ditargetkan layanan air perpipaan bisa mencapai 100 persen pada 2030.
“Tantangan yang dihadapi oleh PAM Jaya tidak sedikit, cukup banyak karena akan menyambung 7.000 kilometer (pipa baru), project NRW (non revenue water/kebocoran air) sepanjang 12.000 kilometer yang memang pipanya sudah berusia cukup tua, dan pembangunan regional yang saat ini sedang dibangun oleh Kementerian PUPR," paparnya.
Menurut dia, pembangunan Corporate Learning Center merupakan bagian untuk menunjang kegiatan operasional PAM Jaya. Di mana PAM Jaya harus mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga yang saat realisasi air perpipaan baru mencapai 67 persen.
"Ada penambahan sekitar 14.000 sambungan baru di tahun 2023, walaupun ini belum sesuai harapan. Karena ini banyak aturan, banyak hal-hal yang harus kami benahi, kami harus simplify (menyederhanakan) proses-proses birokrasi di internal kami," kata dia.
PAM Jaya Corporate Learning Center memiliki luas sekitar 12.000 meter persegi. Fasilitas ini didirikan menggunakan gedung yang sudah ada, di mana sebelumnya ruang-ruang kerja pegawai.
Penataan ulang terhadap ruangan kerja yang ada menjadi enam ruang pelatihan, sehingga diharapkan mampu menjadi tempat dilaksanakannya training secara bersamaan berkapasitas besar. Fasilitas ini merupakan pusat pembelajaran korporat yang didukung dengan teknologi multimedia canggih.
Fasilitas ini mampu mendukung kegiatan pelatihan untuk 325 peserta secara bersamaan atau offline.(Ant)
0 Komentar
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Surat dan Kotak Suara Pemilu 2024 Tanpa Formulir C1 Dibakar Massa di Paniai-Papua Tengah
Mahfud Md akan Lakukan 'Ritual Khusus' Sebelum Nyoblos di TPS 106 Sambilegi Yogyakarta
Presiden RI dari Masa ke Masa, Siapa Terpilih di Pilpres 2024?
Masa Tenang: Mahfud MD Ibadah Umrah, Ganjar Sowan ke Berbagai Pihak
Leave a comment