Sahabat.com - Calon presiden nomor 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya tidak mengkhawatirkan soal intervensi negara lain terkait utang luar negeri karena Indonesia tidak pernah gagal bayar dan sangat dihormati oleh negara-negara lain.
"Saya kok tidak terlalu khawatir negara lain mau intervensi kita soal utang, kita sangat sangat dihormati, tidak pernah default, saya keliling seluruh dunia mereka sangat hormat dengan Indonesia, kita tidak pernah gagal utang, saya sangat optimis," kata Prabowo dalam debat ketiga calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Prabowo mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan panelis soal risiko intervensi dari negara pemberi utang.
Dia menegaskan bahwa melalui pertahanan yang kuat, Indonesia tidak akan diintervensi oleh negara lain.
"Kita harus punya kekuatan pertahanan yang kuat, supaya tidak bisa di intervensi, tidak bisa di gertak, tidak bisa diintimidasi, hanya dengan kekuatan kita akan di hormati," ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa utang luar negeri Indonesia dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) nasional menjadi salah satu terendah di dunia.
"Kita berada di sekitar 40 persen (rasio utang terhadap PDB), sedangkan banyak negara jauh dia atas kita," ucap dia.
Menurut Prabowo, melalui kebijakan hilirisasi, Indonesia akan memperoleh keuntungan sebagai bangsa.
"Strategi ekonomi yang tepat terutama dengan hilirisasi, dimana kita bisa dapat keuntungan sebagai bangsa," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.(Ant)
0 Komentar
Islah Bahrawi: Menempatkan Polri di Bawah Kementerian Berisiko Hambat Respons Keamanan Negara
Masyarakat Diminta Waspada Provokasi Aksi Anarkis Pada Peringatan Hari HAM Sedunia
Potensi Anarko di Balik Demo 17+8, Mahasiswa Diminta Waspada
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Leave a comment