Sahabat.com - Presiden Joko Widodo menekankan perbedaan pilihan dalam pemilu adalah hal yang wajar, sehingga menurutnya yang terpenting semua dapat kompak dan bersatu kembali usai kontestasi demi bangsa dan negara.
“Yang paling penting kita berharap semua setelah bertanding kompak lagi bersatu lagi untuk negara dan bangsa yang kita cintai,” kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Kompas 100 CEO Forum di Kawasan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Kamis, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video.
Jokowi awalnya menjawab kekhawatiran dunia usaha atas pembangunan IKN yang akan terpengaruh oleh pemilu dan adanya kepemimpinan baru. Dia mengatakan IKN adalah investasi untuk masa depan bangsa dan keberlanjutan Indonesia.
“Jadi kalau masih ada khawatir-khawatir apa gitu lho. ‘Pak nanti nggak dilanjutkan’. Lah ini undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR. Apa lagi? Takut apa lagi? Takut pemilu?” kata Jokowi.
Dia menekankan Indonesia sudah menjalani beberapa kali pemilu langsung yakni pada 2009, 2014, dan 2019. Menurutnya wajar pemilu agak panas sedikit.
“Pemilu anget-anget dikit, agak panas kan nggak apa-apa. Yang penting bapak-ibu jangan beli kipas, ngipasin. Atau ibu-ibu beli kompor, manasin. Kita ini saya lihat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi. Perbedaan itu biasa. Beda pilihan biasa gitu loh,” tegasnya.
Dia menyampaikan bahwa pilihan dan kedaulatan ada di tangan rakyat. Sehingga seperti apapun juga para kontestan yang ada, pilihan akan berakhir di tangan rakyat.
“Yang milih semuanya kan rakyat, kedaulatan ada di tangan rakyat, bapak se-ganteng apapun kalau rakyat nggak senang gimana? Senangnya yang ndeso-ndeso kayak saya ini. Pilihan rakyat dan persaingan dalam kompetisi dalam pemilu biasa-biasa saja. Nggak usah, bapak ibu ini kan biasa di bisnis, di ekonomi, nggak usahlah belajar jadi politikus, mengomentari, malah bisa keliru,” kata dia.(Ant)
0 Komentar
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Surat dan Kotak Suara Pemilu 2024 Tanpa Formulir C1 Dibakar Massa di Paniai-Papua Tengah
Mahfud Md akan Lakukan 'Ritual Khusus' Sebelum Nyoblos di TPS 106 Sambilegi Yogyakarta
Presiden RI dari Masa ke Masa, Siapa Terpilih di Pilpres 2024?
Masa Tenang: Mahfud MD Ibadah Umrah, Ganjar Sowan ke Berbagai Pihak
Leave a comment