Sahabat.com - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta masukan dari para tokoh agama hingga aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) di Papua untuk mencari akar masalah yang menghambat kesejahteraan dan keamanan di wilayah setempat.
Hal itu dikemukakan Perwakilan dari Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Fransina Yoteni usai berdialog dengan Wapres di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Selasa.
"Beliau (Wapres) katakan kami harus cari akar masalah, sehingga akar masalah bisa dirumuskan dalam rancangan induk. Bila rencana induk percepatan pembangunan Papua dirasa ada yang kurang, itu bisa ditambahkan," katanya.
Sebagai 'Mama Papua', kata Fransina, segala masalah yang terjadi di Tanah Papua yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak, termasuk hak untuk memperoleh pendidikan.
Dikatakan Fransina alam dan masyarakat setempat telah menjadi satu sebagai filosofi hidup orang Papua.
"Tentang filosofi hidup orang Papua, dia dengan alam itu satu. Dia hidup karena alam dan dialah pemelihara alam itu," ujarnya.
Sehingga ketika ada warga yang terusir dari tempat tinggal-nya, kata Fransina, akan dianggap sebagai ancaman hidup.
Hal berikutnya yang juga ia sampaikan kepada Wapres, terkait peluang bagi pengusaha asli Papua untuk berkontribusi dalam pembangunan di daerahnya.
"Harus ada kesempatan yang sama bagi pengusaha asli Papua untuk menunjukkan kita 'berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah'. Ada kepercayaan satu sama lain antara rakyat Papua dan pemerintah," ujarnya.
Menurut Fransina alam Papua telah berkontribusi dalam mengambil peran sebagai 'paru-paru' dunia di tengah ancaman krisis iklim.
"Papua menyumbang sebagai salah satu paru-paru dunia, sehingga Papua harus dilindungi agar tetap jadi berkat. Papua terbuka untuk siapa saja datang ke sini, kita jaga sama-sama, hidup bersama," tuturnya.
Dalam agenda dialog bersama Wapres Ma'ruf Amin bersama kalangan aktivis HAM dan tokoh agama Papua, di ruang tamu Gubernur Papua, dihadiri sejumlah perwakilan.
Mereka di antaranya Ketua PWNU Papua Tony Wanggai, Ketua Muhammadiyah Papua Subhan Hamid Massa, Ketua Umum FKUB Papua Lipiyus Biniluk, Pegiat HAM di Papua Alberth Rumbekwan, Pengamat Hukum Papua Amsal Sama, Direktur ELSHAM Papua Pdt Mathius Adadikam, Perwakilan ECC di GI TP Fransina Yoteni, Mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Herman Saud, dan Kelompok Ahli Sekretaris Eksekutif BPP Melyana R Pugu.(Ant)
0 Komentar
Surya Paloh Ketemu Jokowi, Anies: Tontonan Aja Itu
Ratusan Pekerja Offshore Upstream Pertamina Regional Jawa Nyoblos di TPS di Tengah Laut
8 Parpol Lolos DPR Versi Quick Count, PDI Perjuangan Hattrick
668 TPS di Jawa Hingga Papua Harus Melakukan Pemungutan Suara Susulan akibat Bencana dan Kerusuhan
Megawati akan Nyoblos di TPS Kebagusan Jaksel
TPN Ungkap Keresahan Publik terhadap Quick Count, Fair atau Tidak?
Surat dan Kotak Suara Pemilu 2024 Tanpa Formulir C1 Dibakar Massa di Paniai-Papua Tengah
Mahfud Md akan Lakukan 'Ritual Khusus' Sebelum Nyoblos di TPS 106 Sambilegi Yogyakarta
Presiden RI dari Masa ke Masa, Siapa Terpilih di Pilpres 2024?
Masa Tenang: Mahfud MD Ibadah Umrah, Ganjar Sowan ke Berbagai Pihak
Leave a comment