Biar Bisa Ziarah ke Makam Istri, Kakek-kakek Jaksel Curi Mobil

01 Februari 2023 10:33
Penulis: Mochammad Rizki, news
Kakek curi mobil. Detikcom)

Sahabat.com - Pria inisial S (70) sempat berurusan dengan polisi lantaran mencuri mobil di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel). Ia mengaku terpaksa mencuri mobil karena ingin berziarah ke makam istrinya di Cilacap, Jawa Tengah.

Kapolsek Metro Tebet Kompol Chitya Intania Kusnita menjelaskan, S mencuri mobil di sebuah perkantoran di Tebet, Jaksel, pada Selasa (24/1/2023). Pemilik mobil lalu melaporkan kejadian itu ke polisi. 

"Ada laporan masyarakat kepada kami pada hari Selasa, 24 Januari 2023, di mana pada pukul 07.00 WIB, melaporkan bahwa mobilnya hilang, lalu dengan adanya laporan tersebut kami tindak lanjuti," ujar Chitya dalam konferensi pers di Mapolsek Tebet, Rabu (1/2/2023).

S diketahui tinggal di kantor korban bernama Femy selama hampir satu bulan. Hingga kemudian S membawa kabur mobil milik Femy beserta 3 unit ponsel di kantor tersebut.

"Sudah sebulan dia (pelaku) tinggal di kantor. Sudah sebulan numpang hidup di sana lalu pelaku mengambil kunci kendaraan mobil Innova dan tiga buah handphone yang tergeletak di meja di kantor," kata dia.

Menindaklanjuti hal ini, pihaknya melakukan pengembangan dengan memeriksa saksi dan bukti yang ada. Didapatkan informasi, bahwa pelaku sering pulang ke Cilacap untuk ziarah ke makam istrinya dan ke rumah anaknya.

"Lalu dua hari kemudian, tim kami melakukan pengembangan, yaitu di wilayah Cilacap, Jawa Tengah, dan ditemukanlah 1 unit kijang Innova ini, pelakunya adalah S," katanya

Lebih lanjut, Chitya menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku membawa mobil tersebut untuk berziarah ke makam istrinya di Cilacap, Jawa Tengah. Namun S beralasan tak berani meminta izin karena bukan karyawan kantor tersebut.

"Karena keinginannya sangat tinggi untuk berziarah, pelaku mau pinjam mobil karena takut pelaku bukan karyawan di kantor tersebut," jelasnya.

Sementara S juga mengaku mencuri ponsel di kantor tersebut dan menjualnya untuk membeli bensin dan makanan.

"Jadi handphone yang tiga biji itu dijual oleh pelaku untuk mengisi bensin dan makan di perjalanan," kata dia.

Chitya memaparkan, pemilik mobil dan pelaku sudah melakukan perdamaian. Pemilik mobil merasa empati terhadap keinginan pelaku yang juga sudah lanjut usia.

"Jadi mereka sepakat untuk mengadakan perdamaian, yaitu restorative justice. Kami dengan memberikan ruang kepada mereka untuk membuka jalan damai itu. Akhirnya dalam perkara ini, dari pelapor dan terlapor sepakat untuk berdamai dan mengadakan restorative justice," tandasnya. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment