HP China dengan IMEI Bekas Banyak Dijual di Online Shop, Harganya Miring

24 Maret 2023 14:13
Penulis: Mochammad Rizki, news
Konferensi pers pengungkapan kasus HP IMEI bekas.

Sahabat.com - Aparat Polda Metro Jaya membongkar penyelundupan HP ilegal dari China dengan modus IMEI bekas. Polisi mengatakan, ratusan HP selundupan tersebut dijual pelaku JM (34) di online shop.

"HP itu kebanyakan di online shop, kebanyakan di (menyebut marketplace). Tapi ada juga yang offline store kita lagi cari," ujar Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Victor Inkiriwang, Jumat (24/3/2023).

Dia menjelaskan,  total sebanyak 577 unit ponsel dan 27 unit tablet disita. Dari kasus tersebut, total 19 tipe handphone ilegal yang diperjualbelikan. Nantinya tipe tersebut diubah menjadi tipe ponsel dari merek ternama, dari Samsung hingga iPhone.

"HP itu ada 19 tipe. Ada Reno 8, Reno 7 Pro, S 50 S, Y 50, P 48 pro, Note 30, S 30, S 21 yang menyerupai Samsung, I 12 yang menyerupai iPhone 12," kata Victor.

Victor menjelaskan, HP tersebut dijual dengan harga yang lebih murah daripada HP resmi yang sudah membayar bea dan cukai.

"Harganya variatif, yang pasti lebih miring daripada HP yang diimpor secara resmi," ucapnya.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menambahkan, ponsel yang diselundupkan ke Indonesia menempelkan IMEI ponsel lama ke ponsel yang baru. Hal itu dilakukan untuk mengakali regulasi pemerintah pemblokiran ponsel black market (BM) via international mobile equipment identify (IMEI).

"Handphone yang sudah lama di Indonesia sudah digunakan kemudian mereka ambil IMEI-nya kemudian mereka tempel di sini (ponsel baru) sehingga ini bisa beroperasi dan handphone lama sudah dimusnahkan oleh mereka," ujar Auliansyah. 

JM sendiri sudah menggeluti bisnis tersebut sejak November 2022. Dalam satu bulannya dia bisa meraup keuntungan hingga Rp 400 juta. Setelah diperiksa, dia mengaku sudah mendapatkan untung sebesar mencapai Rp 1,5 miliar.

"Kalau HP kurang lebih Rp 400 juta per bulan. Mereka bermain sejak November 2022, jadi kalau kita hitung kurang lebih mereka sudah meraup keuntungan sekitar Rp 1.5 miliar lebih," tandas Auliansyah.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment