KPK Ajak Mahasiswa Berkolaborasi Cegah Korupsi

19 September 2023 10:38
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Juru Bicara KPK Ali Fikri (tengah) saat berbicara dalam Talkshow Urgensi Integrasi dan Kolaborasi Pemberantasan Korupsi di Institut Teknologi dan Bisnis Asia di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (19/9/2023). ANTARA/HO-Humas KPK.

Sahabat.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak mahasiswa dan generasi muda Indonesia untuk berkolaborasi dalam mencegah munculnya tindak pidana korupsi yang memiliki modus operandi semakin beragam.

Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam "Talkshow Urgensi Integrasi dan Kolaborasi Pemberantasan Korupsi" di Institut Teknologi dan Bisnis Asia di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa pada tahun 2011-2020 modus korupsi penyelenggara negara berkembang sangat kompleks.

"Ini dikarenakan teknologi yang semakin berkembang di mana pemanfaatan teknologi semakin canggih, platform yang dapat digunakan beragam, serta adanya uang digital," kata Ali.

Ali menjelaskan dengan adanya perkembangan teknologi tersebut yang menjadi tantangan aparat penegak hukum (APH) untuk menemukan pejabat negara yang secara diam-diam melakukan tindak pidana korupsi.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut KPK mengajak para mahasiswa dan generasi muda Indonesia yang memiliki pengetahuan bidang teknologi untuk turut dalam upaya pencegahan korupsi.

"Harapannya, teman-teman dapat menciptakan teknologi yang bisa mengantisipasi adanya perilaku koruptif pejabat negara," tambahnya.

Ia menambahkan tantangan lainnya terkait dengan pemahaman masyarakat tentang dampak korupsi itu sendiri, khususnya yang menjadikan masyarakat sebagai korban. Oleh karena itu, KPK tidak hanya mengandalkan upaya penindakan dan penangkapan saja.

"Namun juga menerapkan strategi pencegahan serta pendidikan bagi setiap elemen masyarakat," katanya.

KPK membangun strategi trisula yang bergerak secara simultan, yakni strategi pendidikan untuk mengurangi niat melakukan tindak pidana korupsi, pencegahan untuk menutup celah korupsi, penindakan untuk memberikan efek jera, dan dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Karena kejahatan muncul jika ada niat dan kesempatan,” katanya.

Wakil Rektor 1 Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang Faturrohman menambahkan sebagai warga negara penting mewujudkan kolaborasi bersama melalui edukasi dan pencegahan untuk meminimalisasi tindak pidana korupsi di Indonesia.

"Kami harap mahasiswa dengan pola pikir dan kekritisannya bisa menjadi jembatan informasi antara pemerintah kepada masyarakat untuk ikut memberikan edukasi tentang nilai antikorupsi," ujar Faturrohman.

Dalam kesempatan itu, KPK memaparkan program pencegahan unggulan "Jaringan Pencegahan Korupsi Indonesia" (JAGA.id) dan Survei Penilaian Integritas (SPI). Program tersebut memberikan keterbukaan informasi seputar pencegahan baik di lingkup pusat maupun daerah.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment