Sahabat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan bersama Unicef -- sebuah organisasi PBB yang bertujuan memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya-- memperkuat sosialisasi perlindungan anak terhadap tindakan kekerasan.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang di Makassar, Kamis, mengatakan dukungan pemerintah terhadap kampanye perlindungan anak secara masif dengan melakukan sosialisasi melalui pemasangan stiker, pamflet, dan media kampanye lainnya.
Tidak hanya itu, kata dia, upaya lain yang akan dilakukan secara intensif oleh pemerintah yakni dengan menyelipkan sosialisasi atau kampanye dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi setempat.
"Ada hal yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan kampanye itu di setiap acara yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel dengan menginformasikan dampak negatif pemanfaatan anak dan memberikan edukasi upaya menjaga anak. Salah satunya agar tidak terlena dengan adanya pengaruh buruk dari media sosial," ucap Darmawan saat menerima audiensi Unicef di Makassar, Kamis.
Darmawan mengungkapkan kedatangan tim Unicef ke Sulsel untuk mengevaluasi program yang berkaitan dengan kekerasan seksual dan hal-hal yang berkaitan dengan perlakuan terhadap anak.
"Jadi evaluasi berlangsung untuk melihat sejauh mana program yang sudah berjalan yang dilaksanakan pada sejumlah kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan," katanya.
Dari sisi penganggaran, Darmawan juga berharap ke depan ada pembiayaan langsung dari pemerintah yang dimulai pada tahun ini dan juga tahun 2024 untuk kegiatan sosialisasi tentang dampak kekerasan terhadap anak.
"Baik itu melalui penempelan stiker hingga diskusi terbatas kepada kelompok masyarakat yang akhirnya peserta diskusi tersebut akan menjadi wadah penyebarluasan kepada masyarakat lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Unicef Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja, mengatakan pertemuan tersebut membahas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel, terkait program perlindungan anak yang dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah provinsi setempat dengan Unicef.
"Kami juga melaporkan bahwa kami barusan melakukan kunjungan program pesantren ramah anak dan juga beberapa program lain terkait dengan perlindungan anak, juga terkait pencegahan perkawinan anak dan sebagainya," ucapnya.
Pertemuan tersebut, menurut Henky, juga membahas kemajuan program serta menyampaikan permohonan untuk tindak lanjut dukungan, terutama program kampanye perlindungan anak dalam hal ini kekerasan seksual di ranah daring.
Henky juga mengapresiasi penambahan anggaran untuk Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Sulsel guna melaksanakan kampanye dengan menggunakan sarana publik yang ada di pemerintah.
"Misalnya, tadi Pak Sekda sampaikan bahwa di pos tempat pelayanan pemerintah seperti di Dispenda, ada ruang tunggu dan sebagainya, di situ ada space untuk bisa memasang flyer, ataupun menggunakan videotron untuk menyiarkan kampanye perlindungan anak," ujarnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Chief Child Protection Unicef Milen Kidane, dan beberapa spesialis perlindungan anak dari Kantor Unicef Jakarta.(Ant)
0 Komentar
Kenapa Kekasih Tamara Tega Bunuh Dante? Ini Kata Polisi
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali akan Diperiksa KPK Setelah Pemilu
Tabrak Prof! Mahfud MD: Saya Setuju Koruptor Dihukum Mati
KPK Periksa Putra SYL Soal Jual Beli Jabatan di Kementan
Polisi Tuntaskan Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee
Terlibat Kasus Narkoba, Polres Bengkulu Tengah Pecat Anggota
Leave a comment